Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

HARGA SEBUAH MAAF

*HARGA SEBUAH ISTANANYA SANG PEMAAF* Don't be prisoner  on your past Hari ini, jiwa kita *diasah* menjadi lebih tajam. Lebih peka pada sekitarnya. Setelah selang dua bulan yang lalu nafsu kita *dibakar* selama 30 hari. Hasilnya berupa kefitrian yang berangkai dengan semangat berbagi. Sehingga yang nampak *berkobarnya* kesalehan sosial. Masya'allah, alangkah indahnya. Seakan-akan jannah sudah hadir di depan mata. Masih adakah di antara kita berniat *mengoyak* keindahan ini? Tegakah keindahan ini *dilebur* oleh sebab sepele, yaitu perseteruan duniawi? Sungguh pandir rasanya, jika begitu. Idul Adha dikonstruk sebagai wadah untuk menepikan egosentris kita. Idul Adha dijadikan sarana untuk menguji seberapa hebat keyakinan kita. Dan Idul Adha dibuat tentu saja untuk membuktikan seberapa dalam cinta kita kepada Al Khalik, Allah SWT. Manusia yang tak egois, manusia yang hebat keyakinannya, dan manusia yang benar-benar cinta kepada Allah SWT., pasti takkan sudi hidup dalam suasan

Insan Kamil, Al Bakhi

INSAN KAMIL Abu Zayd Ahmad bin Sahl al-Balkhi.  Sosok Manusia , dalam paradigma Barat  postmodernisme ; bagi  Karl Marx  disetir oleh perutnya (ekonomi) dan bagi  Sigmund Freud  oleh libido seksnya. Ketika berhijrah di abad ke 7 M, Nabi Muhammad saw. telah menyinggung temuan  Marx  dan  Freud  ini. Orang berhijrah itu disetir oleh tiga orientasi : seks, materi dan idealisme atau keimanan (lillah wa rasulihi). Artinya, manusia itu bisa jadi seharga dorongan perutnya, atau dorongan seksualnya dan dapat menjadi sangat idealis, meninggalkan kedua dorongan jiwa hewani dan nabati itu. Jadi semua perilaku manusia hakekatnya disetir oleh jiwa atau  nafs -nya. Tapi jiwa mempunyai banyak anggota, yang oleh al-Ghazzali disebut tentara hati ( junud al-qalbi ) . Anggota jiwa dalam al-Qur’an diantaranya adalah  qalb  (hati),  ruh  (roh),  aql  (akal) dan  iradah  (kehendak) dsb. Al-Qur’an menyebut kata nafs sebanyak 43 kali, 17 kali kata qalb-qulub, 24 kali kata ta’aqilun (berakal), dan 6 kali kat